Total Tayangan Halaman

Senin, 02 April 2012

Seragam Pramuka untuk Anak Perempuan Muslim

LONDON - Asosiasi Pramuka Britania Raya (Scout Association) meluncurkan seragam baru untuk pelajar perempuan Muslim. Seragam khusus dibuat karena meningkatnya minat pelajar Muslim untuk bergabung di gerakan pramuka.

Seragam yang siap dikenakan pada musim panas tersebut berupa terusan hingga lutut berlengan panjang dengan tudung di kepala. Di bagian depan busana tersebut dengan cetak grafis yang terinspirasi lencana dan kegiatan Pramuka. Seragam pramuka terbaru bisa dikenakan dengan celana, jins, atau legging.

Busana dirancang oleh desainer berusia 27 tahun di Inggris yang berasal dari Palestina, Sarah Elenany.

Asosiasi Pramuka yang didirikan pada 1907, menyatakan sepertiga anggota pramuka di dunia merupakan umat Muslim. Dari jumlah itu, 2.000 di antaranya berada di Britania Raya (UK). Di UK, ada sekira 40 kelompok pramuka aktif dengan anggotanya mayoritas Muslim.

Desain baru diluncurkan setelah sensus terakhir menunjukkan bahwa lebih banyak anak perempuan ketimbang laki-laki yang mengikuti gerakan pramuka. Disebutkan bahwa kenaikan anggota perempuan meningkat 88 persen sejak 2005 atau 66.576 orang.

Kepala Pramuka UK Bear Grylls menyatakan, pakaian baru pramuka menunjukkan gerakan ini berubah mengikuti zaman dan beradaptasi dengan kondisi. Gerakan Pramuka juga diikuti oleh banyak komunitas.

“Pramuka menawarkan sesuatu untuk semua orang, tidak peduli agama, etnis atau keyakinan Anda. Dan saya sangat bangga kami bisa menawarkan lingkungan untuk semua orang dari berbagai latar belakang agar bisa bersatu dan menikmati diri sendiri,” jelasnya seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (2/4/2012).

Sementara itu perwakilan komunitas Muslim menyambut baik seragam baru pramuka. “Hal ini penting agar semua pihak bisa mengakses pramuka. Kami menerima semua komunitas dan inisiatif ini membantuk kami untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat dan petualangan pramuka, kami ini tidak hanya ‘milik mereka’,” jelas petugas pengembangan nasional untuk Pramuka Muslim Syed Miah.

Anak Autis Hadapi Ancaman Bully Lebih Besar

DIBANDINGKAN dengan anak-anak biasa, penderita autis memiliki ancaman lebih besar untuk mengalami “bully”. Bahkan, frekuensinya mencapai tiga kali lipat dari orang biasa.

Berdasarkan sebuah studi baru 63 persen anak dengan “Autism Spectrum Disorder (ASD)” mengalami penindasan pada beberapa titik dalam hidupnya. Mereka pun akhirnya terprovokasi untuk menjadi agresif dengan cemoohan para pelaku bully.

Interactive Autims Network (IAN), sebuah project dari Kennedy Krieger Institute melaporkan hasil studi awal dari studi Amerika pertama yang menganalisa dampak bully pada anak autis. Studi itu menunjukkan bahwa 63 persen dari anak autis pernah di-bully beberapa kali dalam hidupnya.

"Hasil studi menunjukkan kebutuhan darurat untuk meningkatkan kesadaran, peraturan sekolah yang berpengaruh dan keberadaan keluarga untuk menentang penindasan terhadap anak autis," kata Paul Law, Direktur dari Interctive Autism Network, seperti dirilis Times of India.

"Kami berharap penelitian ini akan membantu usaha untuk melawan penindasan terhadap anak autis dengan cara menolong orangtua, pembuat kebijakan, dan pendidik agar mengerti dampak hal ini bagi komunitas autis dan bersiap untuk terlibat," kata Connie Anderson.

Sekira 1.200 orangtua dengan anak penderita autis telah mengikuti survei yang diadakan lembaga tersebut. Dan penelitian menunjukkan anak dengan enam hingga 15 tahun paling rentan terhadap penindasan.

AWAS !!! Filter rokok mengandung darah BABI

Penemuan penggunaan darah babi dalam pembuatan filter rokok ditemukan peneliti Belanda, Christien Meindertsma, secara tak sengaja. Perempuan ini sebenarnya sedang meneliti seekor babi berkode "Pig 05049" di sebuah peternakan di Belanda.

Di laman pribadinya, Meindertsma menyatakan telah meriset selama tiga tahun semua produk yang dihasilkan dari seekor babi tersebut. Hasil riset itu kemudian dibukukan, lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran.

Tujuannya sederhana, menunjukkan pada orang bagaimana sebuah produk dibuat dan "dibungkus" dan dari mana dia berasal, sehingga orang bisa tahu. Untuk menunjukkan itu, Meindertsma mendekati subjek ke skala satu ekor binatang yang dalam hal ini seekor babi bernama "Pig 05049."

Setelah kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai daging), sebagian lagi berubah secara dramatis.

Meindertsma mengikuti produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan mati sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad itu. Perempuan itu mencatat jasad itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari bubuk mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, rokok, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu.

Apa pelajaran yang diperoleh perempuan asal Rotterdam ini? "Banyak tahapan antara bahan mentah dan produk akhir di produksi komersil modern. Karena banyak tahapan, pengetahuan menghilang. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua produk akhir yang terbuat dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu dibawa ke mana," kata perempuan 29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven itu.

Meindertsma pun sekarang memilih produk yang diproduksi secara lokal. Baju hangatnya sekarang buatan Belanda, bukan lagi Selandia Baru.

Dan ketekunan Meindertsma membuahkan sebuah penghargaan: Index Award 2009. Dan risetnya juga menggelinding menjadi soal sensitif: terungkapnya 185 produk mengandung babi yang diharamkan Islam dan Yahudi.

Himbauan bagi para perokok muslim :

  • Berhentilah merokok
  • Jika tidak bisa berhenti merokok, setidaknya berhentilah mengkonsumsi rokok berfilter dan beralih ke rokok kretek.